




- Wali Kota : Vaksin Covid-19 Diberikan Secara Bertahap
- RS Ramela Terima Bantuan dari Mega Grup dan Lions Club Port Numbay
- KONI Papua Kumpulkan Pengurus dan Pelatih Cabor Beladiri, Ini yang Dibahas
- Rencana Pemkot Jayapura Menata Kembali Eks Pasar Ampera
- Ratusan Mahasiswa di Papua dan Maluku Ikuti Webinar IndonesiaNEXT 2020
- Bank Syariah Indonesia Diharapkan Jadi Fasilitator Ekosistem Ekonomi Syariah
- Bank Syariah Indonesia Bantu Mempercepat Multiplier Effect Ekonomi Nasional
- Data OJK : Aset Industri Keuangan Syariah Mencapai 21,48 Persen
- Fasilitas Pajak Diperpanjang Hingga Desember 2021
- Telkomsel Bebaskan Telepon dan SMS untuk Pelanggan di Majene dan Mamuju
Tokoh Gereja dan Pemuda Papua Tepis Isu Penolakan Otsus, Ini Hasil Diskusinya

Keterangan Gambar : Tokoh agama dan pemuda Papua gelar diskusi 20 tahun keberadaan Otsus Papua, Senin (12/10) di Hotel Horison
Jayapura, Potret.Co - DPD Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) Provinsi Papua menggelar diskusi terkait isu kegagalan dan penolakan dana Otsus Papua.
Dengan menghadirkan narasumber tokoh Agama Kristen Papua dan Tokoh Pemuda, hasil diskusi tersebut menepis penolakan Otsus bagi masyarakat Papua dan kegagalannya.
Para tokoh yang hadir dalam diskusi diantaranya Tokoh Gereja Kristen Injil (GKI) di Tanah Papua, Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), Persatuan Gereja-gereja Papua (PGGP), Persatuan Gereja Gereja kab. Jayapura (PGGJ) dan Gerakan Pemuda Papua (Gapura), Pemuda Katolik dan HMI Kota Jayapura.
Beberapa poin hasil diskusi, pertama, peserta diskusi sepakat Otsus Papua berlanjut, selanjutnya perlu ada badan khsusus yang mengelola dana Otsus, melakukan evaluasi terhadap dana Otsus dan meminta pertanggungjawaban kepala daerah terkait pengunaan dana Otsus Papua.
Pendeta Alberth Yoku, S.Th mengatakan, Otsus sejatinya adalah berkat yang diberikan kepada Orang Asli Papua (OAP). Pelaksanaan Otsus yang telah berumur 20 tahun perlu dievaluasi untuk perbaikan.
"Kenapa jika berkat mesti ditolak. Hanya perlu dievaluasi, dimana kurang-kurangnya. Supaya rakyat juga tahu itu dana Otsus digunakan untuk apa-apa saja. Dan ini sudah dilakukan oleh pemerintah se tanah adat Tabi dan Seireri," kata Pendeta Alberth.
Pria yang menjabat Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura kepada para kelompok yang menuding Otsus gagal, untuk turut hadir dalam berbagai forum yang membahas Otsus.
"Jangan tidak pernah mengikuti forum, lalu menyimpulkan sendiri Otsus itu gagal,” ucapnya.
Ia menilai keberadaan dana Otsus telah dirasakan masyarakat. Akan tetapi pemerintah daerah setempat tidak dijelaskan penggunaanya kepada masyarakat. Termasuk keterwakilan di Majelis Rakyat Papua dan 14 Kursi DPR Papua perwakilan adat.
"Sebetulnya sudah ada keterwakilan MRP dan 14 Kursi adat di DPR Papua, tambah lagi dana Otsus yang untuk pendidikan, kesehatan dan Infrastruktur itu sudah turun lewat pemerintah daerah. Jadi pemerintah daerah lah yang harus jelaskan, seperti untuk jembatan di kampung, untuk kasih sekolah sarjana di Jogja atau diluar negeri, itu semua pakai Otsus. Jadi pemerintah harus jelaskan. Ini makanya perlu evaluasi seperti yang dilakukan Tabi dan Seireri," jelasnya.
Sementara Ketua Gapura, Jack Puraro dengan tegas mengatakan bahwa yang berteriak menolak Otsus hanya segelintir orang, tidak mewakili suara masyarakat Papua. Selain itu, ia meminta pengunaan dana Otsus harus di evaluasi.
“Negara harus meminta pertanggungjawaban pengunaan dana Otsus. Orang Papua sendiri yang memiskinkan orang Papua," ucapnya.
“Pemerintah sudah memberikan kewenangan dan dana itu untuk dikelola sendiri. Jadi penggunaannya untuk apa dan buktinya apa harus ada. Pemerintah harus tegas dan cepat menindak semua kejahatan penyalahgunaan dana Otsus," Tegas Jack
Hal senada disampaikan Pendeta MPA Mauri, S.Th, Ketua Tiga Persekutuan Gereja Gereja Papua meminta semua pihak jujur atas penggunaan dana Otsus, selanjutnya bersyukur atas berkat yang diberikan kepada tanah Papua.
“Kalau kita tidak jujur, maka kehancuran yang akan datang. Selanjutnya adalah kita harus berfikir untuk kemakmuran dan generasi Papua mendatang," ucapnya. (Ash/min)
Berita Terkait
- Kasus Penembakan Pendeta Zanambani, PSI Papua Desak Usut Tuntas dan Bentuk Tim Independen0
- Petisi Tolak Otsus, Masyarakat Diminta Tak Terpengaruh0
- Pasangan Mama Yakin Menang telak di Pilkada Keerom0
- Polisi Tangkap Penyuplai Ganja dari PNG0
- Kasus Corona di Papua Tembus 4.021 Kasus0
- Demo Jilid II, Warga Desak Bupati Keerom Soal Ini0
- Otsus Tak berjilid tapi Terus Berlangsung Untuk Papua2
- Tak Ada Kata Berakhir, Ali Kabiay Sebut Otsus Tetap Lanjut0
- Tokoh Adat Keerom ; Pilkada Harus Aman, Jangan Ada Politik Kotor0
- Bupati Wilayah Ini, Ajak Masyarakat Mensyukuri Nikmat Otsus0
Berita Populer
- Purtier Placenta, Terbukti Sembuhkan Berbagai Penyakit
- PAK WIRANTO DAN PAK MULDOKO, DIMINTA BERPIKIR DENGAN CARA YANG BERBEDA.
- Siapkan Volunteer, Uncen Siap Sukseskan PON 2020 di Papua
- PDAM Jayapura Luncurkan Aplikasi SiPDAM Pintar dan GIS
- Diduga Kepala Daerah Cuci Uang di Kasino, Pastor John Jonga : Usut Tuntas , Jangan Main - main
- Tuntut Hak, Masyarakat Adat Demo di Bandara Sentani
- Transaksi Gadai Barang di Pegadaian Area Jayapura Tumbuh 1,5 Persen
- Suku Wally Ancam Demo Besar-besaran terkait Stadion Papua Bangkit
- Trauma Aksi Demo Anarkis, Kehadiran ASN Pemkab Jayapura Di Awal Bulan September Tercatat Sedikit
- Koalisi Sahabat Panji Tolak Putusan Hakim