




- Telkomsel Bebaskan Telepon dan SMS untuk Pelanggan di Majene dan Mamuju
- Neraca Perdagangan Papua Surplus Selama 2020
- Cerita Sejumlah Relawan di Kota Jayapura Usai Disuntik Vaksin Covid-19
- Lebih dari 3.000 Tenaga Kesehatan di Kota Jayapura akan Disuntik Vaksin Covid-19
- Kemenag Dorong Distribusi Zakat, Infaq dan Sedekah untuk Bantu Korban Gempa dan Banjir
- Garuda Indonesia Luncurkan Desain Livery Vaksinasi pada Armada B737-800NG
- Jangan Percaya Hoax, Vaksin Covid-19 Dijamin Aman
- Tiga Daerah di Papua Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
- Pangdam: Kasus Penyerangan ke Pos Yonif 757/GV Timika Sudah Selesai
- Pangdam Cenderawasih : Masyarakat Tak Perlu Takut Vaksinasi Covid-19
Teror KKB Papua Renggut 17 Nyawa Sepanjang 2020

Keterangan Gambar : Evakuasi korban penembakan KKB di Intan Jaya, Papua. Foto: Istimewa
Jayapura, Potret.Co – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus menunjukan eksistensinya melalui aksi teror penembakan terhadap warga sipil maupun aparat keamanan di Papua. Setidaknya 17 nyawa melayang akibat aksi kekerasan kelompok tersebut sepanjang 2020.
12 korban tewas merupakan warga sipil, sedangkan empat anggota TNI dan satu anggota Polri. Hal ini diungkapkan Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw dalam refleksi kinerja Polda Papua, Selasa (05/01/2021).
Waterpauw menjelaskan, teror penembakan KKB terjadi di tujuh wilayah hukum Polda Papua dengan total 49 aksi teror yang dilakukan kelompok tersebut. Tujuh wilayah dimaksud meliputi, Nduga, Intan Jaya, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Keerom dan Pegunungan Bintang.
“Selama tahun 2020 terjadi 49 kasus penembakan oleh KKB dan ada peningkatan 17 kasus dibandingkan tahun 2019 yang hanya 32 kasus,” terang Jenderal asli Papua ini didampingi Wakapolda Papua, Brigjen Pol Mathius D. Fakhiri.
Dari 49 aksi teror, 23 aksi terjadi di wilayah hukum Polres Intan Jaya, sembilan aksi di wilayah hukum Polres Mimika, delapan aksi di wilayah Polres Nduga, enam aksi di wilayah hukum Polres Pegunungan Bintang, dua aksi di wilayah Polres Puncak Jaya dan satu aksi di wilayah Polres Keerom.
“Bentuk aksinya paling banyak penembakan, ada juga perampasan senjata api, penganiayaan hingga pembakaran,” bebernya.
Selain merenggut 17 nyawa, Waterpauw mengungkapkan, teror KKB juga menyebabkan 26 korban luka-luka. 12 korban merupakan anggota TNI, empat korban anggota Polri dan 10 warga sipil.
“Saat melancarkan penembakan anggota kami berhasil melukai tiga anggota, dua meninggal dunia,” kata Waterpauw.
Polda Papua memprediksi kelompok bersenjata masih eksis di tahun 2021 dengan melakukan aksi bersenjata maupun aksi politik yang berpotensi menimbulkan ancaman dan gangguan kamtibmas di Papua. (mas)
Berita Terkait
- Denda 18 Pelaku Usaha di Jayapura, Satgas Covid-19 Raup Jutaan Rupiah0
- Gebrakan Awal 2021, Kejati Papua Akan Rilis Dua Kasus Korupsi 0
- Isu 14 Desember Hambat Papua Maju, Warga Diminta Tak Terprovokasi0
- Ketua Pemuda Ajak Masyarakat Tak Terprovokasi0
- Anggota Komisioner KPU Papua Jadi Tersangka Kasus Ini0
- Media dan Ketokohan Penting Suksesi PIN 2019 dan Covid-19 Papua0
- Jelang 1 Desember, Kepala Suku Minta Aparat Bertindak Tegas0
- Tokoh Pegunungan dan Pesisir Tegaskan Papua Butuh Otsus0
- Tokoh Perwakilan 4 Wilayah Adat Papua Sepakat Otsus Diaudit dan Dilanjutkan0
- Todat Keerom : Otsus Lanjut Dan Salurkan Ke OAP0
Berita Populer
- Purtier Placenta, Terbukti Sembuhkan Berbagai Penyakit
- PAK WIRANTO DAN PAK MULDOKO, DIMINTA BERPIKIR DENGAN CARA YANG BERBEDA.
- Siapkan Volunteer, Uncen Siap Sukseskan PON 2020 di Papua
- PDAM Jayapura Luncurkan Aplikasi SiPDAM Pintar dan GIS
- Diduga Kepala Daerah Cuci Uang di Kasino, Pastor John Jonga : Usut Tuntas , Jangan Main - main
- Tuntut Hak, Masyarakat Adat Demo di Bandara Sentani
- Transaksi Gadai Barang di Pegadaian Area Jayapura Tumbuh 1,5 Persen
- Suku Wally Ancam Demo Besar-besaran terkait Stadion Papua Bangkit
- Trauma Aksi Demo Anarkis, Kehadiran ASN Pemkab Jayapura Di Awal Bulan September Tercatat Sedikit
- Koalisi Sahabat Panji Tolak Putusan Hakim