- Polres Yapen Gelar Silaturahmi bersama Masyarakat Wanampompi
- Per 13 Desember, Trigana Air Gunakan Pesawat Boeing Rute Jayapura - Wamena
- Garuda Indonesia Memberlakukan Penerbangan Tambahan Tujuan Jakarta
- Horison Grup di Papua Gelar Donor Darah untuk Kemanusiaan
- Khusus Peserta BP Jamsostek, Belanja di 10 Tempat Ini Dapat Potongan Harga Hingga 50 Persen
- BP Jamsostek Papua : Ada 253 Ribu Pekerja Mandiri Belum Terlindungi
- Kepala BI Papua : Inflasi Tahun 2020 Cenderung Meningkat
- HUT ke -42, BP Jamsostek Meningkatkan Manfaat untuk Peserta
- BI Papua Menyiapkan Uang Tunai Rp7,7 Triliun
- Tiga Hal Ini untuk Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi di Papua
Pengungsi Nduga Memprihatinkan, 200 Anak Akan Ujian

Keterangan Gambar : Mama Raga Kogoya Aktivis Perempuan Papua
JAYAPURA - Sekitar 200 anak pengungsi dari Kabupaten Nduga yang berada di Distrik Napua Wamena Jayawijaya diketahui akan menjadi peserta Ujian Nasional. Jumat (15/3/2019).
Jumlah tersebut seperti dipaparkan aktivis perempuan Papua mama Raga Kogoya kepada awak media di Abepura Jayapura. Perempuan yang menggeluti hal kemanusiaan ini mendata ratusan anak tersebut yang terdiri dari siswa sekolah SD, SMP dan SMA yang mengungsi akibat situasi memanas di Kabupaten Nduga atas pengajaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh TNI dan Polri.
"Sudah hampir 4 bulan mereka disana (Distrik Napua,Red), di sekolah darurat yang didirikan relawan dihalaman gereja,"kata Raga.
Kondisi ratusan anak tersebut dinilai kurang baik, dengan minimnya berbagai kebutuhan makanan dan keperluan sekolah.
"Makanan itu mereka kami siapkan betatas dan alakadarnya, karena mereka ini tidak mau makanan yang dari bantuan pemerintah, katanya mereka (pemerintah) akan membunuh mereka. Mereka hanya mau makan yang dari gereja, sehingga kami cari makanan seadanya,"ucapnya.
Sementara kebutuhan pendidikan ratusan anak-anak pengungsi tersebut juga memprihatinkan.
"Kalau seragam mereka sudah tidak ada, dan peralatan sekolah juga tidak ada, karena rumah-rumah mereka sudah dibakar. Jadi mereka datang dengan pakaian yang ada dibadan. Kami juga khawatir mereka tidak bisa mempersiapkan ujian dengan baik,"ucapnya
Sehingga pihaknya menghimbau bantuan untuk anak-anak pengungsian. Raga menyebut saat ini bantuan tersebut sangat diperlukan, dan untuk bisa diterima akan disalurkannya melalui gereja.
"Pakaian layak pakai, makanan, peralatan sekolah dan keperluan anak-anak yang perempuan itu kami perlu. Tetap akan lewat gereja, karena kondisi mereka seperti itu,"katanya.
Berita Terkait
- Aktivis Soroti Dampak Perang KKB Vs TNI Polri di Nduga0
- Songsong Hari Rimbawan 2019, 2000 Bibit Dibagikan Ke Warga 0
- APK Caleg di Sentani Banyak Salahi Aturan Siap ditindak0
- Ini 15 Raperda Dibahas DPRD Kabupaten0
- Esau; Faldo Maldini, Jangan Jualan Politik Dengan Isu Referendum Papua0
- Tanggap Darurat, Pemkab Jayapura Siapkan Dana Senilai Rp 5 M0
- Cegah Air Meluap dan banjir di Kota Sentani, LMR RI Papua lakukan ini0
- Warga Dihimbau Partisipasi Pekan Imunisasi di Papua0
- Rem Blong, Pesawat Deby Air Tabrak Batu0
- Kehadiran Tommy Dinilai Bisa Rusak Tatanan Adat0
Berita Populer
- PAK WIRANTO DAN PAK MULDOKO, DIMINTA BERPIKIR DENGAN CARA YANG BERBEDA.
- Siapkan Volunteer, Uncen Siap Sukseskan PON 2020 di Papua
- PDAM Jayapura Luncurkan Aplikasi SiPDAM Pintar dan GIS
- Transaksi Gadai Barang di Pegadaian Area Jayapura Tumbuh 1,5 Persen
- Tuntut Hak, Masyarakat Adat Demo di Bandara Sentani
- Suku Wally Ancam Demo Besar-besaran terkait Stadion Papua Bangkit
- Purtier Placenta, Terbukti Sembuhkan Berbagai Penyakit
- Trauma Aksi Demo Anarkis, Kehadiran ASN Pemkab Jayapura Di Awal Bulan September Tercatat Sedikit
- Koalisi Sahabat Panji Tolak Putusan Hakim
- Masyarakat Dan Mahasiswa Papua Barat Minta Polisi Tangkap Dalang Rusuh Bawaslu RI