- Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Jayapura akan Gelar Doa Bersama
- Pemkot Jayapura Bantu Ratusan Pengelola Destinasi Wisata
- Pemkot Jayapura akan Bangun Pos Terpadu di Jembatan Youtefa
- Bank Indonesia Luncurkan Laporan Akuntabilitas 2020 Secara Virtual
- Budidaya Porang Nimbokrang Akan Hadir di Papua
- Indo Premier Dinobatkan Sebagai Sekuritas Retail Terbaik 2020
- Vaksinasi Atlet PON, KONI Papua Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat
- Telkomsel dan Gojek Integrasikan Layanan Iklan Digital
- Keluar dari Wilayah Adat Meepago, Ini Penjelasan Bupati Mimika
- Kota Jayapura Diharapkan Jadi Pintu Gerbang Pembangunan Tanah Papua
Dukung Pembatasan sosial, GEMAPI Papua Sesalkan Berita Hoax COVID 19

Keterangan Gambar : Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (GEMAPI) saat memberikan keterangan pers Selasa 31 Maret 20
Potret.co, Jayapura - Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (GEMAPI) mendukung upaya Pemerintah Provinsi Papua dalam menanggulangi wabah COVID 19. Namun, upaya pemerintah dalam menangani virus itu, dimanfaatkan para provokator dan penyebar berita bohong.
"Kebijakan ini adalah hal yang tepat untuk melindungi rakyat Papua. Tetapi yang sangat disayangkan, terdapat oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan menyebarkan beberapa berita hoax, berita bohong dan berita provokatif yang sengaja disebarluaskan," kata Rabiawali, anggota Gemapi Papua, di Sekretariat Gemapi, Selasa (31/3/2020).
ia menyesalkan tindakan oknum-oknum yang menyebarkan informasi bahwa Virus Corona sengaja dimasukkan ke Papua untuk memusnahkan orang asli Papua. Padahal COVID-19 sudah ditetapkan sebagai Pandemi oleh WHO.
"Kami mengecam oknum-oknum yang dengan sengaja memprovokasi dan membiaskan informasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan isu COVID-19 sehingga dapat mengganggu kenyamanan dan kondusifitas Kamtibmas," katanya
Menurutnya, Gubernur Papua telah melakukan suatu tindakan pencegahan yaitu dengan menutup sementara jalur transportasi dalam rangka membatasi perpindahan penduduk dari dalam dan luar Provinsi Papua serta perpindahan penduduk antar kota di Provinsi Papua.
Hal ini juga diikuti dengan sejumlah kebijakan yang membatasi jam operasional semua aktivitas ekonomi serta meliburkansekolah – sekolah dan kegiatan ASN dilingkungan Provinsi Papua. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang lebih luas.
Sementara Sekjen PB Gemapi Papua Guntur Widyaswara dan Nancy selaku anggota Gemapi, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjalankan Social Distancing dan Phsycal Distancing, serta tidak terpengaruh dengan adanya ajakan-ajakan provokasi untuk terlibat dalam aksi ataupun kegiatan yang bersifat massal.
"Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menuruti himbauan Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Pusat terkait pengendalian dan pencegahan penyebaran COVID-19," ujarnya.(Surya).
Berita Terkait
Berita Populer
- Purtier Placenta, Terbukti Sembuhkan Berbagai Penyakit
- PAK WIRANTO DAN PAK MULDOKO, DIMINTA BERPIKIR DENGAN CARA YANG BERBEDA.
- Siapkan Volunteer, Uncen Siap Sukseskan PON 2020 di Papua
- PDAM Jayapura Luncurkan Aplikasi SiPDAM Pintar dan GIS
- Diduga Kepala Daerah Cuci Uang di Kasino, Pastor John Jonga : Usut Tuntas , Jangan Main - main
- Tuntut Hak, Masyarakat Adat Demo di Bandara Sentani
- Transaksi Gadai Barang di Pegadaian Area Jayapura Tumbuh 1,5 Persen
- Suku Wally Ancam Demo Besar-besaran terkait Stadion Papua Bangkit
- Trauma Aksi Demo Anarkis, Kehadiran ASN Pemkab Jayapura Di Awal Bulan September Tercatat Sedikit
- Koalisi Sahabat Panji Tolak Putusan Hakim